Kelahiranmu Nak, Fasha Nabila Azzahra
Hari ini adalah saat dimana status ku resmi berubah dari seorang anak menjadi seorang ayah, mengesankan memang melihat cara Tuhan menciptakan manusia. Untuk pertamakalinya aku melihat dengan mata kepalaku sendiri (alhamdulillah) aku masih diberi kesehatan untuk melihat, aku benar-benar melihat proses itu yang bahkan aku kehilangan kalimat untuk diucapkan.
Malam bada isya waktu itu Ana merasakan sakit perut dan aku yang gak ngerti apa-apa hanya bisa langsung merujuknya ke dokter. Katanya sudah bukaan ketiga, aku gak ngerti istilah ginian jadi kupikir masih lama (setidaknya) beberapa hari kedepan.
Dikonfirmasi kalau malam ini siap siaga untuk proses kelahiran, aku agak syok atau mungkin kaget seketika.
Setelah ditunggu cukup lama bahkan sampai shubuh baru mulai ada interaksi lanjutan dan pembukaan akhir dimulai dengan adegan yang kembuatku kebingungan setengah mati. Aku baru pertamakali mengerti situasi ini yang membuat setiap detiknya sangat terasa begitu lama.
Ana sempat ingin melakukan operasi saja saking gak kuatnya nahan sakit, aku bisa apa.
Hingga akhirnya air ketuban pecah membuatnya mau gak mau harus melangsungkan lahiran normal saat itu juga. Sangat keras hingga terasa tulang tulanku rambutku bahkan kulitku mati rasa melihat adegan lahiran itu berlangsung.
Momen Lahir.
Mengejutkan ketika calon bayi Fasha akhirnya memperlihatkan ujung kepalanya tapi saat itu ada kendala serius, yakni tali pusarnya melilit lehernya hingga mengancam keselamatan si bayi.
Bimbang banget disamping lihat Ana kesakitan juga harus lihat calon bayi Fasha terlilit pusar yang bikin dia gak nafas normal (dugaku).
Tepat saat itu (alhamdulillah) dia lahir dengan normal dan sangat sehat, juga sangat berat (kilo). Iya dia lahir dengan berat badan yang cukup besar (sekali lagi alhamdulillah) karena Tuhan memberinya sehat, dan untuk pertamakalinya aku menikmati tatapanku kepada anakku sendiri seolah "SIAPA NIH" kayak gak percaya gitu rasanya kalau detik itu hari itu statusku berubah menjadi seorang ayah.
Kusudahi dulu ceritaku saat ini, saat dia tumbuh dewasa nanti mungkin dia bisa membaca postingan ini dan berkata INI AKU.